Penulis: Yoni Haris Setiawan

(UPT Perpusidigit IBM Bekasi)

Mahasiswa sebagai the agent of change dan peradaban literasi serta bangsa, kok bisa mager (malas gerak) berkunjung ke perpustakaan. Bagaimana peradaban literasi Islam dan cinta perpustakaan dapat dilanjutkan?

Merawat Peradaban Literasi

Umat Islam pernah memiliki perpustakaan Bait al-Hikmah terbesar di dunia. Harun ar Rasyid  karena kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, dan hasil mahakarya para cendekiawan muslim tersimpan dengan rapi  dalam bangunan perpustakaan yang dipersembahkan untuk dunia dan umat manusia.

Dunia Islam menggemparkan, dunia non-Islam menggempurnya. Ya, dunia Islam telah menorehkan era kejayaan--keemasan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Adalah Harun al-Rasyid selain terkenal sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, juga dikenal sebagai seorang khalifah kelima dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah yang gemar mencintai ilmu pengetahuan. Harun ar Rasyid telah meletakan pondasi peradaban literasi Islam yang sangat dahsyat sebagai orang pertama yang membangun Bait al-Hikmah di Baghdad pada masa Dinasti Abbasiyah yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat penerjemahan dan penelitian.

Dunia non-Islam menggempurnya, Bangsa Mongol lebih mementingkan harta dibanding khazanah ilmu pengetahuan. Mengingat pada sebuah peristiwa yang memiriskan dunia keilmuan dan perpustakaan Bait al-Hikmah di Baghdad yaitu hancurnya perpustakaan terbesar dunia Islam. Perpustakaan Bait al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dirusak, dihancurkan, dibakar atau dibuang ke Sungai Tigris disebabkan serangan Bangsa Mongol (1258). Bangsa Mongol telah menggempur dan menghancurkannya, ribuan manuskrip berharga, catatan ilmu pengetahuan yang telah dikumpulkan sejak era keemasan Islam ikut musnah, hasil jerih payah para cendekiawan.

Aktivitas Menulis: Kecintaan Pada Ilmu Pengetahuan

Menurut beberapa mahasiswa IBM Bekasi yang berkunjung ke perpus kampus mengungkapkan kondisi, situasi, dan perasaannya. Memang pada awalnya tidak ada minat, ketertarikan, atau sengaja untuk berkunjung ke perpus, terasa asing, bingung mau mengerjakan apa. Terbersit rasa takut tidak diterima atau dilayani.

Namun, rasa takut, asing, bingung mereka lawan dengan keberanian untuk bertanya dan berdiskusi seputar perpus kampus. Hasil dari ‘perlawanan keterkungkungan mindset’ itu akhirnya memunculkan pandangan yang sangat berbeda dari apa yang mereka pikirkan selama ini. Pembudayaan berkunjung secara rutin ke perpus kampus ini kata mereka:

“Saya sudah lebih dari sepuluh kali ke UPT Perpusidigit IBM Bekasi, mencari referensi dan mengerjakan skripsi. Banyak program dan kegiatannya seperti ORKESTRA yang ditanyangkan di youtube, instagram, fb IBMB News (www.ibm.ac.id). Saya merasakan suasananya sangat baik, tenang dan sunyi. Tetap pertahankan kualitas dan fasilitasnya” harapan Riska Hidayah (Mahasiswa Manajemen).

Mahasiswa sebagai intelektual atau cendekia muda semestinya geram dengan ribuan manuskrip berharga, catatan ilmu pengetahuan yang telah diluluh lantakkan. Apabila suatu bangsa dibangun dengan ketidakcintaan pada ilmu pengetahuan, maka yang terjadi ialah tidak adanya penghormatan, penghargaan dan pengagungan peradaban literasi umat manusia. Secara tidak langsung, tidak disadari bangsa tersebut telah melakukan pembangkangan terhadap Allah Swt.

Menurut tafsir as-Sadi oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, surat Al-Mujadalah ayat 11 menjelaskan tentang ajaran dari Allah untuk para hamba-Nya yang beriman ketika mereka berada dalam majelis perkumpulan, yang sebagian dari mereka ada orang yang baru datang meminta agar tempat duduk diperluas.

Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan pada mereka. "Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". Masing-masing diberi balasan berdasarkan amalnya. Perbuatan baik akan dibalas baik dan perbuatan buruk akan dibalas buruk.

Surat Al-Mujadalah ayat 11 dalam Al-Qur'an mengemukakan “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat” mengilhami kepada umat muslim untuk serius dan konsisten dalam memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Menurut Gebie asal Muara Tebo Riau yang kini sedang menyusun skripsi, bahwa mengerjakan tugas-tugas di rumah selalu banyak gangguannya. Gebie dan teman-temannya rutin ke berkunjung ke Perpusidigit IBM Bekasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

“Ayooo... Kita datang ke Perpus IBM Bekasi, Kita kerjakan segala macam tugas dari diskusi, belajar, dan mengerjakan tugas lainnya yang sudah pastinya adem, nyaman, bersih, tenteram, dan juga sangat banyak referensi buku lainnya” ajak Gebie Enjelina Maharani (Mahasiswa Akuntansi).

Saatnya para mahasiswa atau kawula muda giat dan menggelorakan semangat menyusun membuat karya-karya ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah diteladankan para cendekiawan Muslim terdahulu. Mengawalinya dengan sering berkunjung, kecintaan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai ruang aktfiitas, bercengkrama yang menyenangkan, menginspirasi dan mengedukasi. Dengan menulis yang sederhana, menjadi penulis pada kegiatan-kegiatan di lingkungan kampus.

“Lebih dari tiga kali Saya berkunjung ke UPT Perpusidigit IBM Bekasi untuk mencari buku referensi yang dibutuhkan karena Saya sedang menyusun skripsi, terkadang meminjam buku juga untuk di bawa pulang. Saya suka berlama-lama di ruangan perpus karena nyaman, aman dan bersih. Program dan kegiatan perpus kampus juga sangat variatif salah satunya mempublikasikan tulisan para mahasiswa di Koran IBM Bekasi” tukas Ayunda Haidarol Nursyamsiah (Mahasiswa Akuntansi)

Bersambung...........

#Salam Literasi_Indonesia Berkarya!

#Jiwa Muda_Semangat Berkarya!

Info berita selengkapnya ada disini: https://opac.ibm.ac.id/admin/index.php?mod=system