Text
SISTEM MONITORING KUALITAS AIR LAYAK KONSUMSI UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS INTERNET OF THINGS
Air minum merupakan suatu zat cair yang sangat diperlukan bagi manusia untuk memenuhi hidrasi bagi tubuh. Air minum isi ulang menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan air minum dikarenakan dalam segi harga lebih murah, namun masih banyak depot air minum isi ulang kemasan galon yang belum memenuhi persyaratan kualitas air minum yang telah ditetapkan. Metodologi penelitian melibatkan desain dan pembuatan prototype, pengujian, dan analisis data. Pembuatan alat monitoring kualitas air layak konsumsi dimulai dari studi literatur, merancang alat, program alat, dan uji kemampuan kerja alat. Sistem ini bertujuan untuk membantu masyarakat memonitor kualitas air yang dikonsumsi di rumah agar terhindar dari air yang tidak layak konsumsi. Hasil penelitian kualitas pada tiga sampel air yaitu, air tanah yang sudah dimasak dan air isi ulang menghasilkan nilai pH 7.00 s/d 8.10, TDS 72.54 PPM s/d 82.34 PPM dan kekeruhan 2.00 NTU sehingga masih memenuhi standar yang ditetapkan untuk dikonsumsi sedangkan, nilai pada air PAM yang sudah dimasak menghasilkan nilai pH 8.80 s/d 9.02, TDS
90.30 PPM s/d 100.00 PPM, dan kekeruhan 2.00 NTU. Meskipun pH pada air PAM
sedikit lebih tinggi dari peraturan menteri kesehatan dimana nilai pH normal 6.5 s/d
8.5, air dengan pH tersebut masih dapat diterima jika tidak ada efek kesehatan negatif yang ditimbulkan, terutama setelah melalui proses pemasakan. Namun, nilai pH yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan air yang lebih basa, yang mungkin tidak diinginkan untuk dikonsumsi jangka panjang. Kualitas air dilingkungan RT
012 RW 008 Perumahan nasional 1 masih tergolong aman untuk konsumsi.
Kata Kunci: Kualitas Air Minum, pH Air, TDS Air, dan Kekeruhan Air
Tidak tersedia versi lain